New Update

Kamis, 19 April 2012

Hosti Berdarah Wangi Melati




(Jumat, 20/04/12) Sambil menikmati sarapan pkl 06.00 wib pagi itu, seorang frater menceriterakan peristiwa aneh tentang informasi yang sejak minggu, (15/04/12) bertepatan dengan minggu Kerahiman, tersiar di kalangan umat Katolik di kota Jogjakarta, Keuskupan Semarang. Seolah Berita tentang Hosti Berdarah mencuri perhatian umat apakah benar ada atau mungkin hanya halulinasi saja. Maka setelah mendengar berita tersebut, Romo dan Para Frater penasaran dan mulai mengadakan investigasi kebenaran berita tersebut.

Entah bagaimana ujung ceritanya, Rm Yustinus Genohon, SVD juga bersama Fr William Sura, Bhk, Fr. Jimmy, Cmm dan Fr. Robby, cmm bersepakat untuk meluncur ke Paroki St. Antonius Kidoloji.
Dari Pringwulung kami butuh 10 menit untuk sampai di Paroki St. Antonius. Dengan menggunakan sepeda motor. Saat masuk kami berharap akan mendapatkan beberapa informasi tentang kejadian yang sebenarnya, terutama dari umat yang pagi ini, silih berganti masuk Gereja berdoa secara pribadi. Maklumlah kami yang datang agak kurang paham letak dimana “Hosti Berdarah” itu semayamkan, apalagi kenal dengan romo parokinya. Beruntung sekali, kami bertemu dengan Fr. Paskalis, Bhk. Beliau ini kenal baik dengan Romo yang ada di paroki St Antonius, karena dia warga paroki setempat. Tidak lama kami harus menunggu di samping gereja, sementara menunggu tamu romo selesai, kemudian kami dipersilahkan masuk ke rg Tamu Pastoran. Pagi ini kami di terima baik oleh Rm. Nyoto, Pr selaku pemegang kunci Kapela. Setelah kami berkenalan satu dengan lainnya, Romo mengatakan bahwa peristiwa Hosti Berdarah pada hari minggu Kerahiman Allah itu benar adanya. “ Saya yakin 90% bahwa itu peristiwa iman dan itu memang ada” ungkapnya bersemangat. Romo mengatakan bahwa dari pihak Keuskupan meminta kepada romo di paroki serta umat untuk tidak terlalu membesar-besarkan berita tersebut. Perlu hati-hati untuk memberikan informasi atau berita kepada publik. Menurut romo bahwa tim dari Keuskupan akan datang untuk meneliti serta membuka Hosti tersebut, dan untuk sementara hosti yang disemayamkan di Kapel Pastoran ditutup untuk umum. Yang berhak untuk membukanya sudah ditentukan oleh pihak Keuskupan.
Lebih lanjut lagi, menurut penuturan romo Nyoto, selaku pemegang kunci pintu Kapel, bahwa sejak hari minggu aroma wangi Melati di Kapel sangat mencolok, “ Tadi pagi saat saya membukanya, bersama romo dan umat untuk berdoa, dari ruangan itu terasa bau wangi melati”, ungkap romo penyanyang anjing ini.

Romo mengatakan bahwa sebenarnya ini tidak perlu digembar-gemborkan apalagi membuat pemberitaan sehingga membuat heboh di mata umat. Ini adalah peristiwa iman kita. Untuk itu beliau mengatakan bahwa sampai saat ini, keberadaan Hosti tersebut tertutup untuk umum.
Penasaran dengan itu, kami merasa mungkin kami yang datang ini tidak bisa melihat langsung dimana Hosti Berdarah itu ditahtakan. “ Tetapi untuk kita, kalangan romo dan frater silahkan kita ke sana” tambahnya. Wah syukur banget dech... kami langsung sepakat menuju ke Kapel Pastoran, lalu Rm Nyoto membuka pintu Kapel. Memang benar bahwa dari dalam kapel itu aroma wangi melati, seperti kemenyan langsung menyengat, bercampur dengan sejuknya ruang itu. Kami masuk dan langsung sembah sujud serta berdoa masing-masing dalam hati. Hosti itu di letakkan di belakang altar kecil tepat di atas tabernakel kecil, di depan salib Yesus, sementara kiri kanan di letakkan patung Maria dan Hati kudus Yesus. Lalu di bagian kiri kapel diletakkan lukisan Yesus dimana terdapat tulisan “ Jesus, Aku berharap PadaMu” dan dalam bahasa Latinnya “ Jezu, Ufam Tobie!”

Setelah berdoa rasanya kurang pas bila tidak ada foto sebagai bukti bahwa kami sudah masuk dan berdoa serta bertemu langsung dengan “Sang Hosti Berdarah” ini. Maka dengan sedikit memberanikan diri, saya bertanya kepada Rm. Nyoto kemungkinan bisa untuk memotret dalam kapel. Dan syukur dech... romo mengatakan oh silahkan frater. Lalu saya bergegas mengambil kamera untuk maksud terbut.
Kameraku Macet.
Meskipun udah dapat restu dari Rm untuk mengambil gambar, ada yang tidak beres ketika lensa kameraku ini, kusorot ke bagian Piksis yang dibalut kain Purificatorum itu. Beberapa kali saya mensetting kameraku, saat menekan tombol shooter, kamera tidak ada respon. Berkali-kali kutekan pun tidak berhasil. Lalu kemudian fr. William, fr Paskhalis dan Rm Yustin berdiri dekat Hosti yang dibungkus tersebut, beberapa kali menekan tombol shooter juga tidak mau berfungsi. Lalu Romo Nyoto memintaku untuk bergabung di depan dan beliau yang memotret, akhirnya jadi. Wah ada apa ini sepertinya kamera gak diperkanankan mengabadikan kami yang penuh dengan dosa ini.
Setelah kami merasa cukup mendapat informasi dan juga melihat langsung pada fakta yang ada, kami langsung pamitan dengan romo. Harapan kami bahwa peristiwa iman ini adalah milik setiap umat manusia. Yang mau percaya atau tidak itu adalah bagian dari hidup kita. Artikel ini hanyalah sebuah pengamatan langsung bahwa kami sudah melihat kebenaran dari pemberitaan yang sedang diberitakan di media massa. Karena ini peristiwa imani, maka kita hanya bisa bersyukur bahwa Tuhan hadir dalam setiap Ekaristi, Tuhan mau menyapa dan mengeyangkan kita meski pun hanya lewat hosti kecil sebagai santapan rohani. (Froby)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Minima 4 coloum Blogger Template by Beloon-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template