New Update

Minggu, 03 Juli 2011

TINJAUAN UMUM USAHA MINUMAN SEHAT


 I.                   SEJARAH USAHA MINUMAN SEHAT
            Pendirian usaha minuman sehat ini sebenarnya seudah sejak lama, dilakukan dalam keluarga pendiri sendiri. Peracikan minuman herbal seperti ini, belum dirasa cukup memberikan hasil maksimal karena obat medis jauh lebih berkhasiat dari obat-obatan natural. Sejak awal Januari 2006, Sr. Mariati, CB merasa penting untuk mengembangkan minuman jamu itu menjadi minuman sehat dan berkhasiat. Ia sadar bahwa dengan mengubah image konsumen dari jamu yang dirasa pahit menjadi minuman sehat yang dicintai dan digemari banyak orang. Hanya tergantung dari modifikasi menarik dari bahan tersebut.

            Sejak Awal tahun 2006, secara serius pendiri usaha minuman sehat ini, mengembangkan usahanya dengan cermat. Moment paling penting pendirian usaha ini saat pendiri melayani beberapa pasien di rumah sakit Panti Rapih. Ia sering menganjurkan para pasien untuk tidak tergantung dengan obat-obatan kimia. Ternyata dari banyak kesaksian pasien yang sembuh berkat resepnya itu, ia mulai mengumpulkan modal untuk berusaha secara intens sampai sekarang.
            Dukungan dari semua pihak untuk usaha ini sangat positif, bahkan banyak rekan instansinya mau bekerjasama menggalakkan usaha minuman obat ini. Pada awal usaha ini, perasaan ragu dan kurang yakin akan berhasil maksimal, namun dengan dukungan banyak pihak dan kerja keras hingga masa-masa sulit dapat terlewati dengan baik.

II.                PERMODALAN
            Menjalankan suatu usaha tentu ditopang dengan kekuatan dana atau modal untuk investasi awal. Tidak terkecuali dari usaha Sr. Mariati ini. Usaha modal awal dari kas pribadi, lalu setelah beberapa lama berjalanan, beliau juga bekerja sama dengan pihak rumah sakit dalam pemberian dana talangan awal untuk usaha ini. Untuk system peminjaman dana tidak begitu sulit, karena usaha ini ditopang dari unit usaha yang lain. Sehingga dana awal dari dimulainya usaha ini hanya berkisar lima juta rupiah.


III.             LOKASI USAHA
            Setelah melihat dan merasakan hasil maksimal dari usaha ini, maka dibuka untuk umum. Lokasi usaha ini, berada pada jalan utama dekat dengan perkantoran, pertokoan dan rumah penduduk. Awal pendirian usaha tersebut berada diantara bangunan tinggi, namun khasiat orang sembuh lebih melambungkan nama usaha ini di hati konsumennya. Sehingga areal usaha yang masih sepi setelah berjalan dua tahun, banyak tukang ojek, tukang parkir jalanan, penjual es keliling dan bahkan ruko berdiri untuk memeriahkan suasana tempat usaha ini.
            Sampai saat ini kesulitan yang dialami oleh Usaha ini adalah maraknya pedagang dadakan yang juga butuh nafkah berjualan di depan ruko sehinga menghambat aktifitas serta maraknya kendaraan tidak tertata dengan baik.

IV.             PROSES PRODUKSI
            Pembuatan Minuman Sehat ini, tetap dijaga agar selain hiegenis dan steril juga semua bahan diolah secara manual. Pemilik yakin siapa saja bisa membuat minuman ini, hanya dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Untuk serius mempelajarinya hanya butuh waktu tidak lama. Memang saat ini, mereka mempunyai tenaga ahli untuk meracik dan memberikan takaran yang sesuai dengan anjuran.
            Untuk area produksi dan area penjualan prodak, masing-masing mempunyai unit tersendiri meski masih berada salam satu kompleks. Dari hasil prodak yang dihasilkan untuk membedakan dengan prodak lainnya adalah terdapat pada desain kemasannya. Kemasan plastic bening, satu bungkus terdiri sepuluh sachet, dan dengan logo daun herbal.

V.                TENAGA KERJA
            Maju tidaknya sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh efektifitas dari para karyawannya. Usaha yang saya obsevasi ini juga memiliki beberapa karyawan. Mereka direkrut dari keluarga dekat dan juga masyarakat umum yang mau belajar dan serius bekerja. Selain itu tentu mereka telah memiliki beberapa tenaga ahli yang dipanggil khusus pada saat tertentu untuk  memberi arahan. Mereka juga sudah senior dari perusahaan ternama.
            Untuk pembagian tugas dan jenjang karier berusaha dalam bisnis ini, menurut mereka jelas ada dan terus menerus dibenahi untuk menjalin kerjasama antara owner dengan pengelola. Sedangkan untuk system borongan atau system lembur kerja, memang pernah terjadi tetapi itu masih langkah sehingga tidak terlalu menjadi dosis pemikiran saat ini. Kalaupun ada akan dipertimbangkan secara manusiawi. Sehingga dalam pembagian upah dan hasil usaha itu, tetap diberlakukan profesionalitas dan juga mendukung asas kekeluargaan yang mengayomi.

VI.             PELATIHAN KARYAWAN
            Dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing hasil produksi ini, pemilik memberikan kesempatan bagi setiap karyawannya untuk mengikuti seminar yang terkait dengan usaha, dan manajemen. Selain kesempatan peningkatan mutu SDM mereka juga diberi kursus dasar secara berkala. Hanya saja beberapa hal terutama membudayakan pelatihan masih kurang disadari dan bahkan belum menjadi sebuah tradisi. Sedangkan pemateri biasanya diundang khusus untuk berbagi pengalaman selalu menjadi perhatian pengelola pada peningkatan produksi usaha. Setelah pelatihan banyak inovasi yang muncul. Hal ini merupakan hal penting untuk kesinambungan usaha.

VII.          KERJASAMA USAHA
            Untuk kerjasama secara serius jenis usaha ini, belum begitu banyak yang mau berkolaborasi dengan jenis usaha ini. Hanya beberapa lembaga kesehatan untuk saling bertukar info seputar obatan alternatif. Untuk kesinambungannya karyawan juga tentu dilibatkan bersama-sama, sehingga kedepan masih sangat diharapkan ada yang mau berinvestasi menjalankan bisnis ini dengan  lebih profesional lagi. Hal ini demi menjaga kemitraan bersama saling menguntungkan dan tentu menuju pada usaha yang sudah berverifikasi di dunia perniagaan.




VIII.       PEMASARAN
            Usaha pembuatan minuman sehat ini belum menerapkan konsep-konsep dan teori pemasaran dalam menjual produknya. Hal ini karena masih ada ketergantungan dari pihak pembeli dan pelanggan. Namun dibeberapa aspek tanpa disadari sudah menjadi bagian dari konsep dan teori yang dimaksud, termasuk pemilik sudah mengadakan  estimasi anggaran untuk pemasaran secara periodik.
            Demikian juga di bidang manajemen pemasaran, belum maksimal karena ditunjang dari aspek humantinya yang secara khusus mencermati alur perkembangan pemasaran. Saat ditanya tentang pesaing saat ini, baik  lama dan yang baru, pemilik tetap optimis akan usaha mereka. Mereka tidak menjual kuantitas melainkan mereka menjual kwalitas serta khasiat alami. Namun demikian pemilik juga akui bahwa dengan promosi ke masyarakat lewat media adalah salasatu cara menyangi pesaing mereka.

IX.             KEUANGAN
            Sistem keuangan yang diterapkan oleh pemiliknya sudah sesuai dengan kaidah dalam pengelolaan keuangan. Hal itu sesuai dengan Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.
            Sampai saat ini pemilik masih belum menggunakan jasa akuntan dari luar dalam mengevaluasi  dan menyusun system keuangan usaha secara koherensip. Meski demikian menurutnya, bahwa untuk LPJ tiap bulan dan Akhir Tahun selalu dibuat untuk ketua yayasan dimana usaha ini bernaung.

X.                PELANGGAN
            Target pangsa pasar dari usaha ini adalah bersumber dari orang muda sampai orang tua. Mereka lebih proporsional untuk menjadi sasaran penjualan prodak. Selain itu orang tua dan muda, juga disiapkan bagi anak-anak usia perkembangan dini.
            Perusahaan ini berada di kawasan bisnis dengan sasaran pedagang ritel, dan juga dari pegawai kantoran.
            Setiap pelanggan dan pembeli yang datang di Gerai toko, para karyawan dituntut untuk memberikan perhatian kepada mereka. Meskipun ada keluhan pelanggan, dengan berbagai harapan, karyawan tetap diminta sabar untuk mendampingi, memberikan informasi bila dirasa perlu. Untuk saat ini, belum ada karyawan belum memberikan laporan tentang adanya keluhan yang tak bisa diselesaikan oleh mereka. Hal itu menandakan kepercayaan pelanggan terhadap karyawan dan prodak yang diberikan masih tinggi.

XI.             INOVASI
            Menurut penuturan pemilik, bahwa mereka sadar bahwa setiap tahun selalu ada pesaing dengan menghadirkan tren baru. Isi sama namun desain berbeda adalah langkah baik untuk kelangsungan perusahaan. Sehingga setiap semester selalu dievalusi inovasi yang terbaik. Inovasi seperti itu juga memberi efek positif  bagi setiap karyawan dalam mencurahkan kreasi mereka. Hal ini juga erat kaitannya dengan positioning produk yang akan dipasarkan kepada konsumen. Dengan inovasi dari para karyawan menandakan penghargaan perusahaan kepada kreatifitas mereka. Sehingga kegiatan penaikan prodak ini sungguh menjadi milik karyawan dan bisa berjalan baik.

XII.          PENANGANAN KONFLIK
            Sebagai penanggungjawab perusahaan tentu mempunyai kiat-kiat tersendiri. Untuk perusahaan produksi minuman sehat ini, memiliki karyawan terdiri dari para perempuan, selalu saja ada konflik meski kecil namun berbahaya bila tidak diselesaikan lebih cepat. Dikatakan bahwa bila ada konflik biasanya diselesaikan ditingkat koordinator masing-masing unit. Bila belum selesai maka akan diselesaikan secara kekeluargaan diwadahi pihak pemilik dan pengelola perusahaan.
            Untuk kasus dari dalam keluar antara karyawan dengan pelanggan, dikatakan  bahwa perusahaan selalu memberikan masukan kedua belah pihak. Bila hal itu lebih berat pada karyawan, maka pimpinan akan memberikan solusi terbaik. Bila hal itu bersifat sengketa internal dan bukan persoalan eksternal maka pihak pemilik akan memanggil pihak berwajib menyelesaikannya. Apa bila kedua bela pihak menerima maka konsekwensinya, karyawan itu akan diberi surat teguran atau mutasi bila perlu, sedangkan untuk pelanggan akan diperhatikan perusahaan apabila sesuai dengan aturan tetapan perusahaan.
            Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menagemen maka setiap pendapat dihargai dan dievaluasi bersama. Pihak perusahaan selalu mengedepankan dialog dengan karyawannya secara berkala. Sehingga untuk mencari ‘win-win solution’, setiap persoalan internal tidak akan menjadi ketakutan luar biasa dari kedua belah pihak dalam menetapkan rasa berkeadilan.
I.                   DOKUMETASI
a.         Biodata pemilik
Nama                           : 
TTL                             : 
Pendidikan                   : 
 jabatan                        : 

b.         Alamat Usaha:
            POSTULAT SUSTER CB
       Afandi CT X. No 26, Santren Yogyakarta
            Telp. (0274-518837)

c.         Dokumentasi [Terlampir]



0 komentar:

Posting Komentar

 
Minima 4 coloum Blogger Template by Beloon-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template