New Update

Kamis, 07 Juli 2011

Filosofi Semut Kecil

Pernah guru saya mengajarkan tentang Filosofi dari semut. Ia menantang kami dalam setiap pertemuan . kelas diminta untuk mengamati dan menceriterakan perihal kehidupan semut. Waktu itu kami diberi waktu untuk mengamati deretan semut kecil di tembok kelas kami. Kami dengan antusias menyaksikan pola hidup sederhana dari makhluk ciptaan Tuhan ini.


Setelah puas dengan acara itu, maka kami dipersilahkan kembali duduk, sambil mendengar  sang guru melanjutkan pelajarannya. Ia mulai bertanya mengenai pengalaman kami satu-persatu saat mengamati semut tadi. Dari puluhan siswa kami diwakili beberapa teman saja untuk menghemat waktu. Singkat cerita bahwa sungguh kami mendapat pelajaran yang indah dari Semut tadi sebuah kado istimewah. Guruku mulai berbicara tentang konsep Semut hidup sederhana namun sangat hebat, yaitu Filosofi Semut. Semut mempunyai empat filosofi yang luar biasa. Yaitu:

Pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak
sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.
Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Kami semua waktu itu, mulai memahami bahwa ini benar adanya. Mengapa kita tidak pernah berfikir untuk belajar dari yang kecil ya?


Sebuah kisah kuno mengajarkan, "Jangan mendirikan rumahmu di atas pasir di musim panas."
Ke tiga, semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting.  Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, "Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini." Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka. Terakhir, ke empat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi "semampu mereka".  Inilah filosofi sederhana dan akan menjadi kado  istimewa untuk 
semua orang.

Bila kita jujur pada situasi sekarang, proses yang digunakan oleh semut ini, juga bisa menjadi pelajaran bagi pelaku bisnis modern dewasa ini. Mau bertahan hidup atau terhempas tergantung dari kualitas hidup yang diperankan.

"Semut, Bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas." ( Amsal 30:25 )

0 komentar:

Posting Komentar

 
Minima 4 coloum Blogger Template by Beloon-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template