New Update

Rabu, 18 Mei 2011

Tips Memilih Dokter Anak


Sebagai orang tua ingin anaknya selalu sehat tapi tumbuh sehat bukan berarti tidak butuh dokter anak. Beberapa ibu sering mempunyai masalah soal ketidakcocokannya sama dokter anak yang mereka datangi dan tak jarang juga bayi atau anak yang tidak cocok sama dokternya. Terus bagaimana cara memilih dokter anak yang sesuai kriteria yang sesuai dengan orang tua dan anak.

Saatnya menjadi orang tua yang cerdas dalam menghadapi dokter dan menangani kesehatan anak, Beda orang, beda pula informasi tentang seorang dokter. Kita harus jadi orang tua pasien yang pintar dan pilih dokter anak yang baik. Bagaimana caranya?


- Pilih dokter yang direkomendasikan atas dasar profesionalisme yang bersangkutan, bukan atas ramainya pasien atau mujarabnya obat yang diberikan
- Jam praktik yang memungkinkan orang tua untuk mendampingi anak, terutama jika kedua orang tua bekerja
- Punya sistem pengaturan dokter pengganti, apabila dokter tersebut tidak berada di tempat
- Idealnya, dokter tersebut mempunyai akseske rumah sakit sehingga dapat memberi rujukan jika diperlukan
- Pilih dokter yang terbuka, informatif, ramah termasuk bahasa tubuhya serta mau mendengarkan dengan ikhlas dan tanpa buru-buru sehingga anda nyaman bertanya dan berdiskusi
- Pilih dokter yang mau meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak dan berusaha mengenal lebih dekat dengan si kecil. Termasuk sabar menunggu ketika si kecil ketakutan
- Cari tahu apakah dokter tersbut memiliki persamaan persepsi dalam pengasuhan anak. Misalnya soakl pemberian antibiotik yang rasional dan juga kehati-hatian dalam pemberian obat.


Demi kesehatan dan perkembangan si kecil, orang tua wajib bertanya banyak hal dan berdiskusi dengan dokter anak. Kebanyakan orang tua hanya pasrah dan menuruti kata dokter tanpa banyak bertanya
Tidak ada salahnya sebagai orang tua harus benar-benar teliti dalam menentukan apa saja yang berhubungan dengan anak. Kunci jadi orang tua yang sukses membesarkan anak adalah selalu mau belajar dan belajar.

2 komentar:

erika pratisca mengatakan...

aku mempunyai orang tua yang selalu pilih kasih,sampai-sampai persahabatan saya rengqang

Nobertus Dake mengatakan...

Halo mbk Erika yang lagi kesel sama orang tua. Memang banyak ceritera tentang hubungan anak dan orang tua tidak sejalan hanya karena prinsip penilaian dini pada sesuatu yang ada pada diri anaknya. Dsan bila ini tidak dilah dengan baik maka, harmonisasi dengan orang tua tentu tidak akan baik, tentu juga karena tidak ada komunikasi yang sejajar. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari titik awal terjadi saling kurang menggembirakan itu, disisi lain anak benar dan pada posisi tertentu orang tua merasa bahwa tindakan yang dilakukannya sudah maksimal baik. Semoga di Awal tahun ini mbk Erika mendapat pencerahan serta didewasakan dari semuanya itu. Salamku

Posting Komentar

 
Minima 4 coloum Blogger Template by Beloon-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template